Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

PERAN ORANG TUA DAN SEKOLAH DALAM MENDIDIK ANAK

PERAN ORANG TUA DAN SEKOLAH DALAM MENDIDIK ANAK

Denny Setiawan, S.Pd.
Harapan terbesar orang tua adalah ingin memiliki anak yang
soleh, sopan, pandai bergaul, pintar dan sukses , tetapi harapan besar ini
jangan sampai menjadi tinggal harapan saja. Bagaimana orang tua untuk
mewujudkan harapan tersebut, itulah yang paling penting.
Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah
penting dan fundamental, keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan
masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan
tanggung jawab orang tuanya.
Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan fisik, emosional sosial dan
intelektual. Bila kesemuanya berjalan secara baik maka dapat dikatakan bahwa anak
tersebut dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam perkembangan jiwa terdapat periodeperiode
kritis yang berarti bahwa bila periode-periode ini tidak dapat dilalui dengan baik,
maka akan timbul gejala-gejala yang menunjukan misalnya keterlambatan, ketegangan,
kesulitan penyesuaian diri dan kepribadian yang terganggu. Lebih jauh lagi bahkan
tugas sebagai makhluk sosial untuk mengadakan hubungan antar manusia yang
memuaskan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang di lingkungannya akan gagal
sama sekali.
Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada urutan
pertama, para orang tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik dan buruk
anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka tidak sukai. Para
orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan dan perkembangan
karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang membuat anaknya malu
dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut. Para orang tualah yang nantinya akan
menjadikan anak-anak mereka seorang yang memiliki kepribadian baik ataukah buruk.
Anak-anak pada masa peralihan lebih banyak membutuhkan perhatian dan kasih sayang,
maka para orang tua tidak dapat menyerahkan kepercayaan seluruhnya kepada guru di
sekolah, artinya orang tua harus banyak berkomunikasi dengan gurunya disekolah begitu
juga sebaliknya, hal penting dalam pendidikan adalah mendidik jiwa anak. Jiwa yang
masih rapuh dan labil, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua dapat
mengakibatkan pengaruh lebih buruk lagi bagi jiwa anak. Banyaknya
tindakan kriminal yang dilakukan generasi muda saat ini tidak terlepas dari
kelengahan bahkan ketidakpedulian para orang tua dalam mendidik anakanaknya.
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang saling berkaitan dan memiliki
keterkaitan yang kuat satu sama lain. Terlepas dari beragamnya asumsi masyarakat,
ungkapan “buah tak akan pernah jauh jatuh dari pohonnya” adalah sebuah gambaran
bahwa betapa kuatnya pengaruh orang tua terhadap perkembangan anaknya.
Supaya orang tua dan sekolah tidak salah dalam mendidik anak, oleh karena itu harus
terjalin kerjasama yang baik diantara kedua belah pihak. Orang tua mendidik anaknya di
rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah atau guru,
agar berjalan dengan baik kerja sama diantara orang tua dan sekolah maka harus ada
dalam suatu rel yang sama supaya bisa seiring seirama dalam memperlakukan anak, baik
di rumah ataupun di sekolah, sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak dalam memperlakukan anak. Kalau saja dalam mendidik anak
berdasarkan kemauan salah satu pihak saja misalnya pihak keluarga saja taupun pihak
sekolah saja yang mendidik anak, hal ini berdasarkan beberapa pengalaman tidak akan
berjalan dengan baik atau dengan kata lain usaha yang dilakukan oleh orang tua atau
sekolah akan mentah lagi-mentah lagi karena ada dua rel yang harus dilalui oleh anak dan
akibatnya si anak menjadi pusing mana yang harus diturut, bahkan lebih jauhnya lagi
dikhawatirkan akan membentuk anak berkarakter ganda.
Memang pada kenyataannya tidak mudah untuk melaksanakan kesepahaman tersebut,
tetapi kalau kita berlandaskan karena rasa cinta kita kepada anak tentunya apapun akan
kita lakukan, karena rasa cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas,
keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi
nikmat dan kemarahan menjadi rahmat. Kalau hal ini sudah dimiliki oleh kedua belah
pihak, hal ini merupakan modal besar dalam mendidik anak.
Setiap kejadian yang terjadi, baik di rumah ataupun di sekolah hendaklah dicatat
dengan baik oleh kedua belah pihak sehingga ketika ada hal yang janggal pada anak, hal
ini bisa dijadikan bahan untuk mengevaluasi sejauhmana perubahan-perubahan yang
dialami oleh anak, baik sifat yang jeleknya ataupun sifat yang bagusnya, sehingga
didalam penentuan langkah berikutnya bisa berkaca dari catatn-catatan yang telah dibuat
oleh kedua belah pihak.
Setiap ada sesuatu hal yang dirasakan janggal pada diri anak baik di rumah
ataupun di sekolah, baik orang tua ataupun guru harus sesegera mungkin untuk
menanganinya dengan cara saling menginformasikan diantara orang tua dan guru,
mungkin lebih lanjutnya mendiskusikannya supaya bisa lebih cepat tertangani masalah
yang dihadapai oleh anak dan tidak berlarut-larut. Oleh karena itu seperti apa yang
tertulis di atas bahwa orang tua dan sekolah merupakan satu kesatuan yang utuh di dalam
mendidik anak, agar apa yang dicita-citakan oleh orang tua atau sekolah dapat tercapai,
maka harus ada kekonsistenan dari kedua belah pihak dalam melaksanakan programprogram
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.


Posted by Health Care , Published at 8:57 AM and have 0 comments

Tidak ada komentar :