Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

Menyikapi Penolakan Yang Menyakitkan

Menyikapi Penolakan Yang Menyakitkan


Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Beri tahu saya jika didunia ini ada orang yang tidak pernah mendapatkan penolakan. Soalnya saya meyakini jika setiap orang pernah ditolak. Ketika menyatakan cinta. Saat melamar pekerjaan. Atau mungkin sewaktu mengajukan proposal penjualan. Dalam menyampaikan penolakan, perilaku orang juga bermacam-macam. Ada yang menolak dengan lembut, ada juga yang melakukannya secara kasar. Ada yang berbicara sopan, ada pula yang menghardik bahkan mengumpat-umpat. Ada yang sambil tetap menjaga perasaan, dan tentunya ada juga yang sekalian menyakiti hati. Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk menolak dengan cara yang kita sukai. Tetapi kita bisa melatih diri untuk menyikapi penolakan yang kita alami secara positif.
Seseorang yang menyikapi penolakan secara negatif pasti hatinya terasa sakit. Dia bisa tenggelam dalam kekecewaan berkepanjangan sehingga seluruh sisa hidupnya ikut terpengaruh. Sedangkan orang yang mampu menyikapi penolakan secara positif akan bisa mendamaikan suasana hatinya, menentramkan perasaannya, terus tersenyum, dan yang terlebih penting lagi; sanggup menjalani sisa hidupnya dengan tidak kurang indahnya.  Bagi Anda yang tertarik untuk belajar menyikapi penolakan secara positif, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:
1.      Fahamilah bahwa penolakan tidak berarti Anda burukSetiap penolakan selalu menghasilkan ganjalan didalam hati. Tetapi jika orang lain menolak Anda, boleh jadi hal itu karena mereka mengira Anda terlalu baik untuk diterima. Jika kualifikasi Anda terlalu tinggi untuk suatu posisi yang ditawarkan misalnya, Anda pun tidak akan mendapatkan jabatan itu. Seseorang juga bisa menolak cinta Anda hanya karena dia menilai Anda terlalu baik bagi dirinya. Dia menginginkan Anda mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik. Penolakan juga bisa terjadi karena orang lain menilai Anda ‘belum’ saatnya diterima. Akan ada ‘saat yang tepat’ baginya untuk menerima kehadiran Anda. Jika Anda ditolak, janganlah terlalu bersedih hati, karena penolakan tidak selalu berarti Anda buruk.
2.      Ingatlah selalu bahwa bumi ini sangatlah luas. Kita sering terlalu lama membenamkan diri dalam rasa kecewa terhadap penolakan yang baru saja dialami. Harapan seolah sirna begitu saja karena penolakan itu. Padahal, di luar sana ada begitu banyak kesempatan. Jika ditolak saat melamar pekerjaan, bukankah didunia ini begitu banyak perusahaan hebat yang memberikan peluang karir yang juga tidak kalah menggiurkannya? Jika yang menolak itu pujaan hati Anda; kenyataannya banyak sekali wanita yang lebih cantik dan lebih memahami Anda. Atau lelaki yang lebih sabar dan lebih pengertian dari orang yang menolak Anda. Sungguh, dunia ini sangatlah luas. Mengingat betapa banyaknya kesempatan yang ditawarkan oleh dunia, membuat hati kita yakin bahwa selalu ada harapan untuk mendapatkan yang lebih baik dari orang-orang yang telah menolak kita.
3.      Introspeksilah terhadap kemungkinan perlunya memperbaiki diri. Tetap berbesar hati memang sangat penting. Namun, mawas diri juga tidak kalah pentingnya. Penolakan yang Anda terima bisa jadi merupakan isyarat agar Anda melakukan introspeksi diri. Jujur kepada diri sendiri, sangat menentukan keberhasilan proses perenungan Anda. Dengan kejujuran itu, Anda akan menemukan apa saja yang harus diperbaiki, dan apa saja yang layak dipertahankan. Ketika Anda berhasil memperbaiki kekurangan diri, maka Anda akan tampil sebagai pribadi yang mumpuni. Orang yang dulu menolak Anda, mungkin akan bertemu lagi dengan Anda beberapa tahun kemudian. Saat pertemuan itu terjadi, dalam hati dia berkata;”Orang ini sudah berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.”
4.      Berlatihlah untuk meningkatkan kemampuan adaptasi Anda. Keterampilan teknis atau kemampuan Anda dalam melakukan sesuatu bisa jadi bukanlah alasan terjadinya penolakan. Mungkin sikap kaku Anda. Mungkin juga karena Anda belum berhasil memperlihatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan budaya, gaya, dan pola mereka. Memang tidak adil jika mereka menilai Anda tanpa memberi cukup waktu untuk menunjukkan kemampuan adaptasi Anda. Namun, begitulah kenyataan hidup yang harus kita hadapi. Mereka menilai kita, sedangkan kita tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pembelaan. Itu berlaku nyaris dimana saja, sehingga berlatih untuk menyesuaikan diri dan adaptasi Anda bisa menjadi cara yang efektif.  Kecuali jika Anda sudah tidak lagi menginginkannya; beradaptasi dengan gaya mereka bukanlah gagasan yang buruk untuk dicoba.

5.      Yakinlah Tuhan memiliki rencana lain yang lebih baik untuk Anda. Setelah berjuang secara maksimal dan bersungguh-sungguh, namun Anda masih ditolak juga; mengapa harus bersedih hati? Memang, penolakan itu bisa menjatuhkan mental Anda. Penolakan juga menghempaskan harapan-harapan Anda. Tapi, bukankah Anda tidak tahu persis mana yang ‘benar-benar’ baik dan mana yang ‘kelihatannya’ saja baik untuk Anda? Tidak ada yang mengetahui segala sesuatu melebihi yang Tuhan ketahui tentangnya. Ketika Anda mengkombinasikan usaha maksimal dengan kepasrahan kepada Tuhan, maka Dia akan menunjukkan hal terbaik bagi Anda. Tuhan tidak akan membiarkan Anda diterima untuk sesuatu yang bukan hal terbaik bagi Anda. Dia akan membiarkan Anda ditolak, lalu mengarahkan Anda kepada hal lain yang lebih baik dimataNya.
Penolakan dan penerimaan itu seperti sebuah kesetimbangan. Ketika penolakan datang, maka penerimaan mengiringinya dari arah yang lain. Kita hanya perlu menemukan letaknya penerimaan itu saja. Dan tugas itu akan jauh lebih mudah lagi jika kita sering berkonsultasi dengan Sang Maha Mengetahui.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman  




Posted by Health Care , Published at 12:21 AM and have 0 comments

Tidak ada komentar :