Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

Harapan Itu Bersemi Kembali

Harapan Itu Bersemi Kembali


By: M. Agus Syafii

Ditengah kondisi yang lelah, entah sampai kapan menjemput jodoh yang tak pernah tiba. "Ya Allah, masih adakah jodoh untukku?" tangisnya lirih ditempat sholat, mukena masih terpakai basah penuh dengan air mata, sajadah panjang membentang seolah menjadi saksi bisu keresahan hatinya. Jodohnya tidak pernah hadir dilubuk hati. Dulu pernah dekat dengan seorang ikhwan yang tulus mencintainya namun ikhwan itu meninggalkan dirinya begitu cepat karena kecelakaan yang menimpa. Sejak itu hatinya menjadi beku, sulit rasanya membuka hati. Orang tuanya bahkan pernah membantu mencarikan jodoh untuknya tapi ditolak. Ibunya menangis dan ayahnya sempat kecewa. Toh, akhir kedua orang tuanya mengerti rasa sakit dan kecewa hatinya karena kehilangan laki-laki yang dicintainya.

Hati terpuruk, perih terluka, air mata mengalir setiap malam ketika bermunajat kepada Allah, resah, rindu galau menyatu dalam kepedihan yang dirasakan. Teman karibnya mengingatkan, "Sampai kapan ukhti mau terus seperti itu?" Malah disambut dengan tangisan yang tak terbendung lagi. Menyerah pasrah kepada Allah hanyalah pilihan yang dimilikinya. Kesibukan kerja jadi pelipur lara dan juga hadir di Rumah Amalia membuatnya tenteram dan menyejukkan. Senyuman dan sapaan anak-anak telah menguatkan hatinya, Rumah Amalia bagai ruang belajar untuk mengerti makna keikhlasan menjalani kehidupan adalah sebuah garis ketetapan Allah. Rasa pahit dan getir dalam mengarungi samudra kehidupan tidak dirasakannya sendirian bahkan ada yang lebih menderita daripada dirinya, hal itu telah membuatnya tersadar agar selalu lebih kuat dan bersabar dalam hidup ini. Sejak itu senyumnya telah mengembang kembali, Allah telah mengirimkan ikhwan untuk mengisi lubuk hatinya. Harapan meraih impian mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah segera ditunaikan. Subhanallah.

Wassalam,
M. Agus Syafii



Posted by Health Care , Published at 12:21 PM and have 0 comments

Tidak ada komentar :