Oleh:Rochmad Romdoni
Puasa dengan menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu selama lebih dari 12 jam tentu bukan hal mudah. Namun, jika dijalankan dengan benar mulai sahur hingga berbuka puasa, banyak sekali manfaat positif bagi kesehatan jiwa dan fisik kita. Puasa memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh. Di beberapa negara maju, puasa dijadikan terapi terhadap beberapa penyakit degeneratif.Puasa Ramadan dimaksudkan untuk melatih umat Islam berdisiplin, mampu menahan diri, dan mengingat bagaimana beratnya keadaan orang yang miskin. Umat Islam y
ang berpuasa diharuskan tidak makan dan minum, termasuk mengonsumsi obat-obatan dan cairan nutrisi intarvena, mulai sebelum matahari terbit sampai terbenam. Puasa secara kimia tidak diakhiri ketika simpanan karbohidrat di tubuh mulai digunakan sebagai sumber energi. Ia akan terus berlanjut selama simpanan lemak dan karbohidrat digunakan untuk energi. Berbeda dengan pemakaian simpanan protein. Ketika simpanan protein dihabiskan untuk energi, yang mengakibatkan hilangnya masa otot, secara teknis orang bersangkutan akan merasa kelaparan.Kegiatan puasa yang dirangkai dengan salat tarawih sebulan penuh, tidak hanya bermanfaat sebagai terapi kesehatan, namun tanpa disadari juga memberikan kebugaran. Dengan salat sunah tarawih dan witir sebanyak 11 hingga 23 rakaat, tubuh diajak untuk "berolahraga" secara rutin kurang lebih 1 hingga 2 jam setiap hari selama sebulan. Tidak heran jika sebulan kemudian, badan bisa tampil lebih fit dan bugar. Tampil lebih bugar dan fit dengan berat tubuh yang berkurang, memang sangat mungkin terjadi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan berat badan pada individu normal antara 1-4 kg setelah berpuasa penuh pada Ramadan. Dan, puasa Ramadan yang dilakukan selama 29 atau 30 hari, tanpa kita sadari mampu memurnikan racun tubuh melalui usus besar, ginjal, paru-paru, kelenjar limfa, dan kulit.Dari aspek gizi, puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama kalori, sekitar 20 persen sampai 30 persen. Namun, dari aspek kesehatan, puasa ternyata memberi manfaat terhadap tubuh orang yang menahan lapar dan haus tersebut. Puasa sebagaimana diketahui dari ajaran agama, memberi manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa pelakunya. Tidak sedikit komunitas pengguna pengobatan alternatif di dunia meyakini bahwa berpuasa dapat memberikan keajaiban bagi tubuh manusia. Karena itu, wajar bila ajaran ini juga dikenal dalam masyarakat Kristen dan masyarakat Yahudi.Orang berpuasa akan mengalami perubahan bentuk tubuh, akibat kurang makan dan minum. Kurangnya masukan energi pada orang berpuasa membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya. Fungsi ini disebut autolisis. Autolisis adalah terpakainya simpanan lemak tubuh untuk dijadikan sumber energi tubuh.***Banyak sarjana tertarik meneliti hubungan puasa dengan kesehatan jasmani. Ternyata, makin mereka selidiki makin banyak mereka dapatkan hal-hal yang menyangkut kesehatan jasmani manusia yang tidak dapat dipisahkan dengan aktivitas puasa.Sebagaimana dikutip Dr Subki Abdul Kadir dan Dr Alan Colt dari Amerika dalam penelitiannya yang didukung penemuan Dr Yuri Nicolayev dari Rusia bahwa berpuasa akan dapat membuat kemampuan seseorang menjadi lebih muda, baik fisik maupun mental spiritual. Keadaan ini dapat diterangkan dengan hasil penelitian Dr A.A.Yusuf dkk. Disimpulkan bahwa pada akhir puasa ini diupayakan mengembalikan peranan mekanisme otoregulasi sistem andrenergik yang pada keadaan sebelumnya selama berpuasa Ramadan, mungkin telah mengalami penurunan aktivitas pada sistem simpatis.Bagi umat Islam hubungan puasa dan kesehatan sebenarnya tidak asing lagi. Mengenai pengaturan makan pada umumnya, atau puasa pada khususnya, terdapat ketentuan tegas dan jelas. Allah SWT memberikan pedoman kepada kita bagaimana seharusnya mengatur makan: "Dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" (terjemah Alquran S7: 31).Sementara, Rasulullah SAW bersabda: Kami (adalah umat) yang makan hanya bila kami merasa lapar, dan bila kami makan maka kami tiadalah sampai kenyang." (Al Hadits) Dalam kesempatan lain, Nabi juga bersabda: Perut itu rumah segala penyakit, dan penjagaan atas makanan adalah permulaan pengobatan. Permulaan segala penyakit adalah mengisi perut secara berlebihan." (Al Hadits)Berpuasa ternyata juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Mekanismenya antara lain dengan pengurangan konsumsi kalori akan membuat berkurangnya laju metabolisme energi. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun, dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi oksigen.Manfaat puasa, menurut beberapa hasil penelitian ilmiah, antara lain dapat mengurangi risiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 mg persen, dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 mg persen. Lemak trigliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang bersamaan dengan kelebihan berat badan dianjurkan berpuasa. Sebab, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, mereka yang mengidap hipertensi berat atau sakit jantung diharapkan tidak berpuasa, atau dapat berkonsultasi dengan dokter ahlinya.Manfaat puasa yang paling dapat dibuktikan secara alamiah adalah peremajaan kembali dan perpanjangan harapan hidup. Metabolisme lebih rendah, produksi protein lebih efisien, meningkatnya sistem kekebalan, dan bertambahnya produksi hormon berkontribusi terhadap manfaat puasa. Hormon anti-penuaan juga dihasilkan lebih efisien selama berpuasa.Puasa, bagi orang sehat, juga akan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Mekanismenya adalah pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Ini akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah dan menurunkan suhu tubuh. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan hormon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.Puasa sangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan ini, puasa sesungguhnya memberikan kesempatan kepada kelenjar pankreas untuk beristirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak. Sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabetes dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai keadaan. Kemudian, para penderita mengonsumsi makanan ringan secara berurutan yang kurang dari 3 minggu. Metode ini telah mencapai hasil menakjubkan dalam pengobatan diabetes dan tanpa menggunakan satu pun obat kimiawi. (*)Prof Dr Rochmad Romdoni, Direktur Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
(JAWA POS)
Posted by
8:20 AM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar