Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

Selalu ada cinta untuk sang buah hati

Selalu ada cinta untuk sang buah hati

Sabtu Pagi itu tepat di pasar Pal, Jalan raya bogor persimpangan akses ui dengan Jalan raya bogor, di pasar itu saya melihat seorang ibu yang memarahi anaknya dengan kata-kata kasar, dengan cubitan di paha anak tersebut yang membuat anak kecil itu menangis dan tak henti-hentinya, saya memberanikan diri untuk menanyakan kepada ibu tersebut "kenapa anaknya bu" tanya saya singkat kepada ibu tersebut.
"Ini anak, kalau kepasar pasti mintanya jajan terus, kemarin sudah beli mainan, sekarang minta beli mainan lagi, dan dia mengambek dan teriak-teriak di tanah, lagian kan saya bawa uang cukup untuk belanja doang" ungkap ibu itu dengan logat jakarta yang kental, "oh kenapa di cubit & dimaki kan kasihan bu" lanjut saya kepada ibu tersebut. "ya gimana engga dimarhi abis kesel banget di bilangin kagak ngarti-ngarti bandel banget deh ni anak" ucap ibu tersebut "memang dia minta apa bu, tanya saya lagi" si ibu menjawab "itu dia minta dibeliin pedang-pedangan yang bisa nyala"
Sering hanya kareana masalah sepele kita sebagai orang tua melakukan tindakan yang tidak seharusnya kepada anak-anak kita ketika anak bertingkah nakal, atau ketika mereka membangkang dari apa yang kita perintahkan, terkadang juga terkeluar makian yang kasar yang membuat kita sebagai orang tua berubah seperti monster bagi anak kita. Sadarlah mereka hanya anak-anak yang memang belum matang secara kejiwaan, mereka dalam tahap belajar dari lingkungan, wajar jika sekali-kali mereka berbuat salah, dan sadar bahwa jiwa anak-anak sangat rapuh untuk bisa mencerna kata-kata kasar kita atau bahkan gerakan hukuman fisik yang kita berikan.
Terkadang tanpa disadari kesalahan bukan pada anak kita, melainkan pada kita sebagai orang tua yang terlalu kaku mungkin maksud kita baik tapi akan berbeda yang ditangkap oleh anak kita, terkadang sifat kaku kita bisa mengekang kebebasan mereka bermain atau memilih. perlu disadari anak adalah yang berhak dan bebas memilih untuk melakukan yang terbaik menurut mereka. Tugas orang tua bukan melarang atau memerintah, tapi lebih kepada mengarahkan agar mereka tetap berada pada jalur yang sebenarnya.
membayangkan hal tersebut sungguh miris rasanya, haruskah malaikat-malaikat kecil memdapat perlakuan kasar, melihat senyuman yang lugu pun membuat hati begitu tenang, seorang sahabat pernah bercerita bahwa beliau sering mendengar buah hatinya mengigau dan berteriak ketakutan. dan ternyata hasil diskusi lebih jauh menjelaskan bahwa siangnya anak tersebut dapat makian atau kalimat kasar dari ibunya, karena tidak mau makan sayur. Tidak kah anak dilahirkan untuk disayangi?
Lihatlah buka mata & hati anda, bahwa anak-anak tidak akan membenci orang tuanya walaupun terkadang orang tua sering berbuat kasar kepada anaknya. lihatlah ketika anak-anak menangis atau memerlukan bantuan yang terucap dari bibir mungil mereka adalah ibu.... atau ayah.... buahhati kita tidak pernah berdosa kepada orang tuanya, semua mereka lakukan karena mungkin tak sadar kalau apa yang dikerjakan adalah sebuah kesalahan.
sayangilah anak anda, sadarilah bahwa buah hati kita ada untuk di bimbing dan dicintai, hentikan berbuat kasar kepada anak-anak. biarkan mereka menikmati waktu kecilnya dengan indah. sadarlah cintai anak anda mulai sekrang atau anda bisa mencintai anak anda saat mereka terbaring tak berdaya, atau anda baru menyesal dan merasa kehilangan ketika anak anda telah tiada. Selalu ada cinta untuk sang buah hati. Mari sayangi anak-anak kita.
" menatap kepolosan anak-anak, memberi keteduhan jiwa "
Depok, 11 April 2009
Erwin Arianto


Posted by Health Care , Published at 11:15 AM and have 0 comments

Tidak ada komentar :