By: Muhamad Agus Syafii
Malam temaram
menghadirkan kebahagiaan pada dirinya. Perempuan cantik itu nampak
gembira, makan malam telah dipersiapkan sejak tadi. Dia bernyanyi dengan
penuh kegembiraan, teringat dulu sewaktu awal perkenalannya, pemuda itu
yang kini telah menjadi suaminya memberikan sekuntum bunga sebagai
wujud cinta yang diberikan ditengah hujan lebat. Dirinya tertawa kecil
seolah masa indah itu hadir. Boneka Winnie De Pooh dipeluknya erat.
Kerinduan menghinggapi dirinya begitu sangat mendalam. Tak lama kemudian
HPnya berbunyi, SMS dari suami tercinta dibacanya, 'Sayang, maaf aku
malam ini tidak bisa menemanimu, ada meeting mendadak nih, pulangnya
agak malam..Happy B' day ya..' Wajahnya berubah memerah, air matanya
mengalir begitu deras. Hatinya terasa perih bagai disayat-sayat.
Sakit itu menusuk sukmanya yang paling dalam. Tubuhnya limbung dan
ambruk dikursi sofa. 'Kenapa aku tidak lagi dicintainya?' ucapnya lirih,
tangannya berkali-kali mengusap air matanya yang dipipi. Matanya
menerawang kosong. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Keputusasaan
menoreh dihati.
Sahabatku, Tidak ada salahnya kita simak kata
Eric Fromm dalam bukunya "The Art of Loving" bahwa, ' Mungkin sudah
saatnya kita memberitahukan mereka untuk belajar mencintai.' Eric Fromm
menyarankan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan mencintai.
Kebahagiaan hidup kita sangatlah ditentukan pada apa yang kita cintai.
Mencintai tidaklah bergantung apakah dirinya dicintai atau dibenci,
apapun yang dilakukan tidak lagi didasarkan kepada keinginan untuk
dicintai namun dia melakukan apapun karena mencintai yang hakiki. Cinta
yang hakiki adalah cinta kita kepada Allah dan RasulNya. Untuk kita bisa
mencintai Allah dan RasulNya, kita haruslah belajar
mencintai kedua orang tua kita, mencintai pasangan hidup kita,
mencintai anak-anak kita itulah tahapan paling dasar sampai kemudian
kita mencintai sesama, lingkungan, fakir miskin, anak-anak yatim dan
orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ajarilah cinta untuk sesama
itu wujud takwa kita kepada Allah.
"Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal."(QS. Al-Hujurat: 13).
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
Posted by
4:23 PM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar