Bunga Kehidupan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa sayur dan buah tidak
disukai anak-anak Indonesia. Kondisi ini dinilai punya kontribusi
terhadap meningkatnya angka obesitas pada anak.
"Sebanyak 93,5
persen penduduk usia kurang dari 10 tahun kurang mengonsumsi buah dan
sayur," kata dr Lily S Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, baru-baru
ini.
Rendahnya konsumsi sayur dan buah, menurut nutrisionis Rita
Ramayulis sangat besar kontribusinya pada risiko obesitas. Salah satu
alasannya adalah, sayur dan buah merupakan sumber serat yang penting
untuk mengontrol nafsu makan serta fungsi metabolisme.
"Di dalam
makanan, serat akan menurunkan indeks glikemik. Efeknya pada kerja
insulin, sehingga menunda rasa lapar," kata Rita dalam temu media
tentang obesitas.
Serat
dalam sayur dan buah juga membuat volume makanan di dalam perut
meningkat, sehingga semakin menunda rasa lapar. Selain itu, kandungan
vitamin dan mineral pada sayur dan buah juga berpengaruh pada kerja
hormon leptin, hormon yang berperan mengirim sinyal lapar dan kenyang ke
otak.
"Aktivitas hormon leptin berkurang ketika seseorang mengalami defisiensi vitamin dan mineral," jelas Rita.
Secara
umum, angka obesitas di Indonesia mengalami peningkatan dari 11,7
persen pada 2010 menjadi 15,4 persen pada 2013. Organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan angkanya akan menjadi 50 persen pada 2050.
sumber:health.detik.com/
Posted by
11:08 AM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar