Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau coronavirus.
SARS merupakan jenis penyakit pneumonia yang pertama kali ditemukan di China pada tahun 2002 dan dideteksi berasal dari musang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi RSUP Dr Sardjito dr Sumardi, SpPD, KP mengatakan virus corona menyerang paru-paru.
Dokter Sumardi menjelaskan penyakit ini menyebar sangat cepat melalui udara.
Masa inkubasi dari virus ini juga cepat, yakni hanya sekitar dua hari.
"Gejalanya sama seperti gejala flu. Kalau yang cocok langsung sesak napas, yang langsung sesak itu yang bahaya bisa meninggal karena paru-parunya rusak. Begitu di rontgen paru-paru rusak," ujarnya Selasa (21/1/2020).
Gejala-gejala apabila terinfeksi virus korona yakni flu, sakit kepala, batuk, demam, sesak napas, kedinginan dan sakit di badan.
Ia menuturkan, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk virus corona.
"Pasien meninggal karena terjadi kerusakan paru-paru. Bagaimana kita mengobati paru-parunya jangan sampai rusak dengan terapi suportif. Begitu hari pertama dia terkena, harus segera diberi terapi suportif, jadi imunnya kuat, bantuan nafas segera diberikan," katanya.
Meski demikian, Dokter Sumardi menyebut tidak pernah ditemukan adanya kasus virus corona di Indonesia.
"Tidak pernah ada virus korona di Indonesia. Bahkan di Batam yang paling dekat dengan Singapura, banyak orang mondar-mandir juga tidak ditemukan virus corona," kata dia. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kenali Virus Corona hingga Gejala dan Penyebarannya,
Penulis: Noristera Pawestri
Editor: Gaya Lufityanti
SARS merupakan jenis penyakit pneumonia yang pertama kali ditemukan di China pada tahun 2002 dan dideteksi berasal dari musang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Pulmonologi RSUP Dr Sardjito dr Sumardi, SpPD, KP mengatakan virus corona menyerang paru-paru.
Dokter Sumardi menjelaskan penyakit ini menyebar sangat cepat melalui udara.
Masa inkubasi dari virus ini juga cepat, yakni hanya sekitar dua hari.
"Gejalanya sama seperti gejala flu. Kalau yang cocok langsung sesak napas, yang langsung sesak itu yang bahaya bisa meninggal karena paru-parunya rusak. Begitu di rontgen paru-paru rusak," ujarnya Selasa (21/1/2020).
Gejala-gejala apabila terinfeksi virus korona yakni flu, sakit kepala, batuk, demam, sesak napas, kedinginan dan sakit di badan.
Ia menuturkan, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk virus corona.
"Pasien meninggal karena terjadi kerusakan paru-paru. Bagaimana kita mengobati paru-parunya jangan sampai rusak dengan terapi suportif. Begitu hari pertama dia terkena, harus segera diberi terapi suportif, jadi imunnya kuat, bantuan nafas segera diberikan," katanya.
Meski demikian, Dokter Sumardi menyebut tidak pernah ditemukan adanya kasus virus corona di Indonesia.
"Tidak pernah ada virus korona di Indonesia. Bahkan di Batam yang paling dekat dengan Singapura, banyak orang mondar-mandir juga tidak ditemukan virus corona," kata dia. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kenali Virus Corona hingga Gejala dan Penyebarannya,
Penulis: Noristera Pawestri
Editor: Gaya Lufityanti
Posted by
10:55 AM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar