Penulis : Agus Utantoro
YOGYAKARTA--MI: Pangeran Charles mengaku kagum pada program Hubungan Dialog Antaragama yang kini tengah dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan Universitas Kristen Duta Wacana.
Hal itu diungkapkan Putera Mahkota Kerajaan Inggris kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X dan perwakilan dari UGM, Selasa (4/11), di Keraton Yogyakarta.
Bahkan, menurut Sultan, Pangeran Charles mengajak Oxford University di Inggris, untuk menjalin kerja sama dengan UGM dalam mengembangkan program doktor studi agama dan lintas budaya.
Beliau minta Oxford yang memiliki studi tentang masalah agama untuk bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan sebagainya dalam mengembangkana program master dan program doktor, kata Sultan.
Sultan menambahkan, Pangeran Charles juga berencana mengembangkan program studi Islam dan lingkungan, sebagai salah satu topik yang pernah disampaikan saat melakkukan dialog denga tokoh agama di Mesjid Istiqlal Jakarta sebelumnya.
Pangeran Charles yang tiba di Keraton Yogyakarta pukul 11.50 WIB diterima oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.
Selang beberapa menit berbincang dengan Raja Yogyakarta tersebut, ia kemudian mengadakan pertemuan dengan Direktur Eksekutif UGM Djoko Moerdiyanto, Direktur Eksekutif Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM Zainal Abidin Bagir, dan enam mahasiswa program master dan doktor Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) dari tiga universitas, yaitu UGM, UIN, dan UKDW.
Direktur Eksekutif Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM Zainal Abidin Bagir mengatakan dalam pertemuan tersebut Pangeran Charles menanyakan banyak hal tentang program CRCS dan ICRS sebagai salah satu bentuk program studi dialog antaragama yang perkembangannya dinilai baik di Yogyakarta.
Pangeran tertarik dangan dialog antaragama yang sudah berjalan di Yogyakarta, terutama perhatian yang besar pada hubungan baik antaragama. Beliau sendiri memiliki Center for Islamic Studies di London, sehingga ia ingin ada kaitan kerja sama yang lebih erat dengan kita nantinya, kata Zainal.
Ia menambahkan, Pangeran Charles juga mendengar cerita langsung dari enam mahasiswa yang kini sedang menempuh program master (S2) dan doktor (S3) terkait dengan alasan mereka tertarik kuliah di program studi ini.
Enam mahasiswa yang bertemu langsung dengan Pangeran Charles itu di antaranya berasal dari Korea, Amerika, Flores (NTT), dan Yogyakarta dengan latar belakang agama berbeda.
Pangeran Charles juga menilai program yang dikembangkan oleh tiga universitas itu sebagai program yang lebih maju jika dibandingkan dengan program yang ada di universitas lain di dunia.
Program studi ini banyak di universitas lain, namun di UGM ada keragaman yang sangat besar khususnya program doktor yang merupakan konsorsium dari tiga universitas; UGM, UIN, dan Universitas Kristen Duta Wacana, ujarnya mengutip pernyataan putra mahkota kerajaan Inggris.
Usai berdialog, Pangeran Cahrles didampingi Sultan sempat menyaksikan persembahan tari Golek Menak ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya, Pangeran Charles melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, dan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (AU/SO/OL-01)
Sumber: Media Indonesia Online
http://www.mediaindonesia.com/
Posted by
1:50 PM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar