Ketika kau berdendang sebuah bintang
bagai titik terang diujung malam
Derai lari waktu menderu mendentam
Mengingat sebuah kisah indah gemilang menerang
Kukirimkan sebuah rindu dari kejauhan
Bersurat cinta dan sebuah nada keinginan
Dalam tatap mata mata yang sembab
Berlari dan kehilangan sebuah harap
Awal pagi itu adalah terakhir kunatap
Sebuah mata indah yang begitu berharap
Semua kan hilang bagai kenanganan
pada bahtera sebuah kehilangan
Biar ku kayuh sampan tak berlabuh
Mengikuti riak sungai yang membiru
Sekulum senyum remuk dari hati yang syahdu
Merelekan semua menjadi sebuah kisah bisu
Depok, 25 Maret 2009
Erwin Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar