KOMPAS.com - Nyamuk betina yang secara genetis dibuat tidak bisa terbang diyakini akan bisa membantu mencegah atau memperlambat laju penyebaran demam berdarah. Hasil studi ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin (22/2).
Tim peneliti Amerika Serikat dan Inggris, yang melakukan rekayasa genetis itu, berharap, nyamuk ciptaan mereka akan bisa melumpuhkan nyamuk-nyamuk betina aedes aegypti yang menyebarkan bibit demam berdarah dalam waktu 6-9 bulan.
”Metode yang ada saat ini tidak efektif. Cara baru diperlukan dengan mengendalikan perpindahan virus yang dibawa nyamuk,” kata Ketua Tim Peneliti Anthony James dari University of California. Tim peneliti merekayasa gen nyamuk khusus untuk menghambat pertumbuhan otot sayap nyamuk. Namun, rekayasa genetis itu hanya berlaku bagi nyamuk betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar