By: M. Agus Syafii
Peluang  berbeda dengan nasib. Dua orang yang memiliki peluang sana belum tentu  nasibnya sama. Banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan, ada  faktor dibawah kendali dan ada faktor diluar kendali. Teori sederhana  mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan intelektual  seseorang, semakin tinggi pula peluang mencapai keberhasilan. Akan  tetapi kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang memiliki IQ sangat  tinggi justru bekerja dibawah perusahaan yang dipimpin oleh orang yang  IQ-nya sedang-sedang saja. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa  kecerdasan emosional lebih signifikan menentukan keberhasilan  dibandingkan IQ. mengapa? karena hukum logika tidak selamanya relevan  dengan problem solving. Carut marut masalah sering tidak mengikuti  prinsip - prinsip logika, oleh karena itu  dibutuhkan pendekatan lain. Nabi Muhammad memberikan kita kiat meraih  kesuksesan di dalam hidup kita. Salah satu hadis menyebutkan, Ightanim  khomsan qobla khomsin, Rebutlah lima peluang sebelum datangnya lima  hambatan.
Pertama, Hayataka qobla mautika, mumpung masih hidup  sebelum mati, pergunakanlah umur itu seproduktif mungkin, karena hanya  ketika hidup orang bisa berinvestasi untuk kebahagiaan akhirat nanti.  Jika orang sudah mati maka produktifitasnya habis, selain tiga perkara.  amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak saleh. Maka mumpung masih  hidup, perbanyak amal jariah, yakni amal yang kemanfaatannya berumur  panjang dan dimanfaatkan oleh orang banyak, misalnya bikin jembatan,  jalan, gedung sekolah, masjid, rumah sakit. Ajarkan ilmu pengetahuan  yang anda miliki kepada orang lain, maka selagi ilmu anda diamalkan,  anda masih tetap dapat pahalanya, dan didiklah anak anda hingga menjadi  anak saleh, karena hanya doa anak saleh yang dijamin  diterima Allah.
Kedua, Syababaka qobla haramika. Mumpung masih  muda , sebelum tua. gunakan masa muda untuk belajar dan bekerja keras,  karena belajar diwaktu muda seperti orang melukis diatas batu, tidak  mudah hilang, sedangkan belajar diwaktu tua apalagi setelah pikun,  seperti melukis diatas air, langsung lupa. Juga bekerja keraslah di usia  muda untuk menabung, agar di usia tua nanti tinggal menikmati buah dari  tanaman ketika masih muda. Orang, ketika sudah pikun, ia kembali lemah  sepeti anak-anak, kembali bodoh seperti ketika belum sekolah
Ketiga,  Shihhataka qobla saqamika. Mumpung masih sehat, sebelum sakit. Sehat  bukan saja kenikmatan, tetapi juga peluang. Dalam kondisi sehat orang  bisa mengerjakan banyak hal, bisa mengatasi banyak hambatan, bisa  mengumpulkan cadangan untuk jika sewaktu-waktu sakit. Sehat itu satu  kenikmatan yang jarang disadari, baru setelah sakit orang menyadari  betapa bermaknanya sehat.
Keempat, .Ghinaka qobla  faqrika,. Mumpung masih punya, masih kaya, belum bangkrut, gunakan  kekayaan anda untuk hal-hal yang positif bagi orang banyak, keluarga,  tetangga atau masyarakat luas, karena jika anda keburu bangkrut anda  tidak lagi mampu memberi, dan baru menyadari betapa bermaknanya  kontribusi orang kaya. Ciri orang kaya adalah sudah tidak punya  kebutuhan dan memiliki kemampuan untuk memberi. Jika orang sudah pegang  banyak tetapi kebutuhannya malah lebih banyak sehingga ia tidak mampu  memberi malah mengambil jatah orang miskin, maka orang seperti itu  bukanlah orang kaya. Oleh karena itu ada orang kaya harta miskin hati,  dan ada orang yang miskin harta tapi kaya hati. Orang yang kaya hati,  punya lima ribu upiah masih bisa memberi empat ribu rupiah. Ayo mumpung  masih kaya.
Kelima, .Sa`atika qobla dloiqika. Mumpung masih punya  kelapangan , belum terhimpit kesempitan , mumpung sempat belum sempit,  gunakan kesempatan itu untuk melakukan hal yang terbaik. Kesempatan  sering tidak datang dua kali, jangan sia-siakan kesempatan. Jangan  salah pilih dan salah mengambil keputusan ketika kesempatan terbuka.  Banyak orang menggunakan kesempatan dalam kesempitan yang berujung pada  penyesalan yang panjang, hanya nikmat sesaat berujung pada derita  selamanya.
Wassalam,
M. Agus Syafi
                        Posted by 
                        
                        , Published at 
                        
1:56 PM
                        and have
                        
0
comments

Tidak ada komentar :
Posting Komentar