Hore, Hari Baru! Teman-teman.  
Kesadaran  orang untuk menjadi pengusaha akhir-akhir ini semakin bertambah saja.  Apalagi sudah pembicara dan buku yang memprovokasi orang untuk menjadi  pengusaha. Bahkan tidak sedikit yang secara keliru, salah kaprah, dan  semberono menyebutkan bahwa menjadi pengusaha itu lebih baik daripada  menjadi karyawan. Perlu kita sadari bahwa derajat antara pengusaha dan  karyawan itu sama. Peran pentingnya sama. Kemuliaannya juga sama. Anda  boleh memilih mana yang cocok bagi Anda, lalu jadilah orang yang  berhasil dalam bidang yang Anda pilih itu.    
Seorang  karyawan yang ingin berpindah kuadran menjadi pengusaha, biasanya  memulai dengan usaha sampingan sambil terus bekerja sebagai karyawan.  Selain cara ini relatif lebih aman dari sisi konsekuensi resiko  kegagalan, juga kelihatannya sudah mulai menjadi trend. Jika Anda  termasuk karyawan yang memiliki bisnis sampingan, ada baiknya untuk  menyimak dan mengindahkan 5 aspek berikut ini.      
1.      Hindari mengerjakan pekerjaan sampingan di jam kerja.  Tidak ada investor yang rela para pekerjanya melakukan pekerjaan  sampingan di jam kerja. Anda bisa berkilah;’yang penting pekerjaan saya  sudah selesai.” Coba saja tanyakan langsung kepada pemilik perusahaan  jika Anda yakin argumen Anda itu benar. Kecuali Anda bekerja secara part  timer, atau dipekerjakan dengan kontrak khusus, maka di jam  kerja; tidak sepatutnya Anda melakukan pekerjaan sampingan pribadi  Anda. Jadi, sebaiknya pastikan pekerjaan sampingan dilakukan pada waktu  pribadi Anda. 
2.      Hindari menggunakan fasilitas kantor untuk pekerjaan sampingan Anda.  Telepon, komputer, kertas dan stationary sering menjadi objek  penyalahgunaan mereka yang memiliki bisnis sampingan. Anda, tidak perlu  meniru-meniru hal seperti itu. Jika pun pernah melakukannya dimasa lalu,  segeralah berhenti sebelum segalanya terlambat. Belilah perlengkapan  sendiri, pulsa sendiri dan bisnis tools sendiri,  sehingga Anda tenteram, damai, dan sejahtera lahir batin tanpa  mengkhawatirkan suatu saat nanti seseorang mengetahui penyalahgunaan  yang Anda lakukan. 
3.      Hindari berbisnis sampingan yang secara langsung berkompetisi dengan kantor Anda. Memang mudah untuk merebut pelanggan dari perusahaan tempat Anda bekerja.  Jika  mereka biasa membeli dari kantor, hanya dengan harga 10% lebih rendah  saja mereka bisa berpindah kepada bisnis sampingan Anda. Masalahnya,  cara berbisnis seperti itu sungguh tidak beretika. Jika Anda yakin bahwa  bisnis pribadi Anda itu layak untuk diperjuangkan, sebaiknya resign  saja dari perusahaan itu lalu Anda bersaing secara sehat. Atau, Anda  pindah ke perusahaan lain yang bisnisnya berbeda dengan bisnis pribadi  Anda. 
4.      Patuhilah peraturan yang berlaku di perusahaan Anda.  Boleh jadi perusahaan telah membuat panduan yang mengatur tentang  hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan sampingan karyawan. Jika  perusahaan Anda memiliki peraturan seperti itu, maka patuhilah. Jika  tidak ada peraturan secara khusus, maka gunakanlah kaidah umum yang  berlaku. Jika Anda masih bingung untuk bersikap seperti apa, maka  bayangkanlah Anda memiliki karyawan yang bekerja di perusahaan Anda;  kepatuhan seperti apa yang Anda ingin dari karyawan Anda? Lalu,  lakukanlah.  
5.      Bangunlah bisnis diatas dasar kehormatan dan kejujuran Anda.  Jika perusahaan Anda sudah besar nanti, pasti Anda tidak suka jika  karyawan Anda menggunakan fasilitas kantor Anda untuk kepentingan bisnis  pribadi mereka. Maka, mulailah dengan kehormatan dan kejujuran Anda  sejak saat ini. Jika tidak, maka boleh jadi Anda akan terkena karma di  kemudian hari.    
Memiliki  bisnis atau pekerjaan sampingan adalah hak setiap orang. Tetapi,  hendaknya hal itu tidak menjadi preseden buruk bagi perusahaan tempat  kerjanya secara formal maupun bagi karyawan itu sendiri. Selamat  berbisnis.  
Mari Berbagi Semangat!  
Dadang Kadarusman  - 13 Mei 2011  
                        Posted by 
                        
                        , Published at 
                        
1:57 PM
                        and have
                        
0
comments

Tidak ada komentar :
Posting Komentar