Oleh Denny Siregar
Pakde Jokowi yang terhormat,
Ijinkan saya mengirim surat terbuka ini, yang entah sampai ataukah tidak kepada bapak. Tetapi lebih baik mengirim surat terbuka dengan kemungkinan dibaca oleh ajudan bapak yang berpikiran terbuka daripada melalui surat tertutup yang rawan dibuang ke tempat sampah.
Pakde Jokowi, saya sangat paham situasi yang sedang pakde alami terkait situasi Ahok. Begitu banyak bisikan yang sampai ke bapak dan sebagian berisi tekanan supaya pakde memaksa Ahok untuk mundur dari pilkada.
Terimakasih sudah menjadi Presiden kami. Sudah lama kami tidak punya pemimpin di negara ini dan tolong jangan hancurkan harapan kami.
Dari saya,
Seorang anak bangsa yang beragama Islam.
Pakde Jokowi yang terhormat,
Ijinkan saya mengirim surat terbuka ini, yang entah sampai ataukah tidak kepada bapak. Tetapi lebih baik mengirim surat terbuka dengan kemungkinan dibaca oleh ajudan bapak yang berpikiran terbuka daripada melalui surat tertutup yang rawan dibuang ke tempat sampah.
Pakde Jokowi, saya sangat paham situasi yang sedang pakde alami terkait situasi Ahok. Begitu banyak bisikan yang sampai ke bapak dan sebagian berisi tekanan supaya pakde memaksa Ahok untuk mundur dari pilkada.
Mereka memang selalu memaksa pakde memakan buah simalakama, karena
apapun yang bapak putuskan sejatinya mereka berharap akan menjebak pakde
dalam perangkap yang lebih dalam.
Tetaplah berada pada rel konstitusi, pakde. Biarkan hukum yang bicara.
Karena jika hukum terjaga, secara akal sehat tidak ada yang namanya
penistaan agama.
Jangan pernah biarkan ada hukum lain yang berbicara diatas hukum negara.
Jika kita menyerah dengan tekanan mereka, maka kita akan mencatat
sejarah buruk bahwa terjadi diskriminasi dalam demokrasi.
Tolong dipikirkan kecemburuan agama lain ketika mereka merasa tidak
mendapat tempat di negara ini secara adil. Mereka akan bereaksi dengan
menekan agama yang minoritas di wilayah mereka. Dan akibatnya akan jauh
lebih besar berupa disintegrasi bangsa.
Kuatkanlah hati pakde bahwa negara ini merdeka akibat pengorbanan semua
agama. Karena itu di Sumpah Pemuda yang ada hanya satu nusa, satu
bangsa, satu bahasa tetapi tidak satu agama.
Berlaku tidak adil kepada agama lain, berarti mengkhianati perjuangan
para pahlawan yang sudah membangun negara ini dengan darah mereka.
Ambillah keputusan terbaik, pakde.. Dan saya yakin pakde seperti biasa
mampu keluar dari tekanan ini. Saya hanya ikut menguatkan saja.
Lebih baik kita melawan radikalisme dengan bersatu daripada mengikuti
kehendak mereka. Saya yakin, ketika kita bersatu maka musuh kita hanya
satu. Tetapi ketika kita salah mengambil jalan, maka kita akan terpecah
dan saling bermusuhan antar anak bangsa.
Pakde Jokowi yang terhormat, resiko apapun akan kita hadapi bersama.
Jika memang harus seperti Suriah, biarlah seperti Suriah. Mungkin lebih baik begitu daripada harus menyerah. Mungkin harus begitu, supaya kita bisa mengambil pelajaran darinya. Ambil keputusan terbaik dan serahkan pada Tuhan segala hasilnya.
Jika memang harus seperti Suriah, biarlah seperti Suriah. Mungkin lebih baik begitu daripada harus menyerah. Mungkin harus begitu, supaya kita bisa mengambil pelajaran darinya. Ambil keputusan terbaik dan serahkan pada Tuhan segala hasilnya.
Terimakasih sudah menjadi Presiden kami. Sudah lama kami tidak punya pemimpin di negara ini dan tolong jangan hancurkan harapan kami.
Dari saya,
Seorang anak bangsa yang beragama Islam.
sumber:dennysiregar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar