Minggu, November 06, 2016

Sekarang Saatnya Jokowi Melangkah

Oleh Denny Siregar
Boleh saya katakan, cara-cara cerdas dilakukan pemerintah dalam menghadapi perang propaganda ini..
Pada intinya, sebenarnya Jokowi sedang diserang dari 2 sisi. Ketika akhirnya Ahok dinyatakan tidak bersalah, ia akan diserang melakukan intervensi hukum.

Begitu juga ketika akhirnya ia meminta Ahok mundur untuk memenuhi tuntutan masyarakat, lebih parah lagi situasinya. Jokowi kembali diserang bahwa ia melakukan intervensi hukum dan kali ini Jokowi harus berhadapan bukan hanya dengan mereka yang mengklaim dirinya muslim, tetapi juga umat lain yang merasa bahwa ada "cacat" dalam demokrasi.
 
Senjata mirip buah simalakama ini adalah jebakan-jebakan yang disiapkan, karena sasaran sebenarnya bukan Ahok. Ahok hanya pintu gerbang untuk menyerang kredibilitas Jokowi.

Menariknya, Jokowi tidak terjebak pada permainan mereka. Sidang terbuka adalah cara cerdas untuk melawan propaganda yang kembali akan disulut untuk meluncurkan aksi demo yang kedua.

Dengan sidang terbuka, masyarakat akan bisa menilai sendiri bahwa proses hukum sudah dijalankan, sehingga tidak ada lagi lontaran isu bahwa ada "intervensi". Ini pembelajaran politik yang bagus buat masyarakat Indonesia, sehingga kita mampu memilah mana yang benar dan mana yang salah.

Inilah perwujudan revolusi mental yang ciamik soro. Buka semua secara terang benderang supaya tidak ada isu-isu yang keluar dari lorong-lorong gelap.

Analisa saya, Ahok akan full hadir dalam sidang ini. Ahok akan memanfaatkan sidang ini sebagai panggung dan bagian dari smart campaign-nya. Dan -seperti halnya kasus RS Sumber Waras- sidang akan membuktikan bahwa Ahok tidak bersalah.

Apakah mereka yang memaksa Ahok mundur akan menerima hasil sidang ? Tidak juga, karena buat mereka ini bukan masalah Ahok salah atau tidak, tetapi Ahok harus mundur dari Pilgub.

Tetapi setidaknya, ribuan dari mereka yang kemarin ikut demo karena terprovokasi, mulai melek dan menggunakan akal sehat mereka. "Orang gak salah kok dipaksa-paksakan harus salah?". Barisan mereka pun mulai terpecah.

Jokowi akhirnya memenuhi tuntutan SBY bahwa hukum harus ditegakkan dengan benar. Dan -demi memenuhi tuntutan SBY- Jokowi akhirnya nanti melakukan hal yang sama, terhadap Ibas.
 
Ini strategi catur yang menarik, membuka ruang pertahanan untuk mengurung sang pangeran. Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan Nazarudin sedang menyiapkan secangkir kopi untuk menyambut teman lama mereka.

Mereka sudah rindu, lama tak bersua..
sumber dennysiregar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar