Penulis Dewi Novianingsih
Si Kecil yang tidak jadi dibelikan sepatu oleh Ayah tiba-tiba marah-marah. Ia melempar-lemparkan barang-barang di kamarnya sambil berteriak meluapkan kekesalannya. Hal ini memang wajar terjadi dan sering dialami oleh anak, salah satu penyebabnya ketika apa yang menjadi keinginannya tidak tercapai. Beberapa anak mengalami ledakan emosi secara berkala, namun ada pula anak yang jarang-jarang saja mengalaminya. Usia anak balita 1-3 tahun, baik laki-laki maupun perempuan sering mengalami emosi yang meledak-ledak ini.
Ledakan emosi anak dengan marah-marah, melempar-lempar barang, atau berteriak sebaiknya memang tidak dibiarkan. Bagaimana pun, anak harus dilatih mengendalikan emosinya.
Berikut beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak mengendalikan emosi dan meredam amarahnya.
- Ketahui dulu penyebabnya
Untuk meredam amarah anak, pastikan Anda mengetahui terlebih dulu penyebabnya. Berbagai penyebab anak marah dan meluapkan emosinya karena lingkungan kurang nyaman, keinginannya tidak terpenuhi, lapar, bosan, dan mengantuk. Hal ini akan membantu Anda untuk mencegah ledakan emosi yang dialami anak. Apabila anak sedang mengalami kekecewaan, berikan empati terlebih dulu kepadanya, baru kemudian menasihatinya.
- Mengalihkan perhatiannya
Dengan mengalihkan perhatian, anak akan melupakan kekecewaan dan kemarahan yang dirasakannya. Pengalihan perhatian ini, misalnya dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti menggambar, bernyanyi, berolahraga, bersepeda, dan bermain mainan favoritnya.
- Bersikap tenang
Anak yang tiba-tiba marah atau melempar-lempar barang memang acap menyulut emosi Anda. Namun, sebaiknya Anda tetap berusaha bersikap tenang dan santai menghadapi si Kecil. Dengan bersikap tenang, Anda lebih mudah mencari solusi untuk meredakan amarah anak dan dapat mengendalikan situasi. Jika Anda ikut tersulut emosi, bisa jadi ledakan emosi anak semakin menjadi. Apabila hal ini terjadi di tempat umum, bawa anak ke tempat yang sepi dan hindari memarahinya.
- Memberi perhatian dan pelukan
Bagi beberapa anak, perhatian dan pelukan Ibu dapat membuatnya merasa nyaman dan aman. Ledakan emosinya sedikit demi sedikit bisa berkurang saat Anda memeluknya dan memberikan perhatian positif kepadanya. Hal ini akan membuatnya merasa senang dan disayangi.
- Biarkan anak tenang dulu untuk diajak berdiskusi
Lebih baik Anda menunggu sampai anak merasa tenang baru kemudian mengajaknya berbicara mengenai masalahnya. Ketika anak sudah tenang, akan lebih mudah diajak berdiskusi untuk mengatasi masalahnya.
Posted by
11:19 AM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar