Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

Dampak Psikologis Libur Sekolah "Keseringan Refreshing, Lupa Pelajaran"

Dampak Psikologis Libur Sekolah "Keseringan Refreshing, Lupa Pelajaran"

Dalam menyikapi banyaknya hari libur bagi anak sekolah, orangtua harus kooperatif dan tidak mementingkan kebutuhan pribadinya. Sehingga orangtua tidak selalu memanjakan anaknya dengan memanfaatkan masa libur sekolah itu sebagai liburan keluarga. Apalagi dengan selalu mengajak anak menikmati liburan di luar rumah/luar kota yang bisa menyita waktu anak untuk belajar mandiri di rumah.

“Setiap ada liburan, sekolah hendaknya memberi surat edaran resmi pada orangtua tentang alasan libur tersebut. Juga himbauan agar orangtua tidak mengorbankan kegiatan belajar anak-anaknya,” terang Kepala Bidang Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu, Drs Maulidiono MPd.

Sebab, esensi liburan sekolah, harusnya bisa dimanfaatkan oleh pihak sekolah sebagai pembelajaran untuk menciptakan konsekuensi yang telah disepakati oleh guru dan murid. Jadi guru dan murid bisa menentukan kesepakatan hukuman yang diberikan kepada pelanggar aturan. “Jika harus memberikan hukuman pada siswa yang terbukti membolos, itu juga tindakan yang positif,” jelasnya

Penetapan hari liburan itu juga dipertimbangkan dari segi psikologis anak. Semakin banyak libur, bukannya sebagai refreshing lagi, tapi akan memiliki dampak negatif juga. Siswa bisa lupa dengan pelajaran yang seharusnya tetap diingat-ingat. Oleh sebab itu, dalam kalender pendidikan juga telah diatur jumlah hari efektif dan liburan sesuai dengan kebutuhan siswa sendiri.

“Apalagi, para pelajar ini juga masih dalam tahap perkembangan, jadi perlu banyak pertimbangan untuk mengatur ritme kegiatan mereka,” ungkap imbuh Ketua PGRI Kota Batu dan ayah dua putra ini.

Meski banyak liburan panjang, hendaknya para orangtua dan guru mampu memberikan pelajaran tentang penggunaan waktu. “Waktu yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ini juga merupakan peran guru dalam membina dan mendidik anak,” pungkasnya. .lan-KP

www.koranpendidikan.com


Posted by Health Care , Published at 8:37 AM and have 0 comments

Tidak ada komentar :