“Setiap ada liburan, sekolah hendaknya memberi surat edaran resmi pada orangtua tentang alasan libur tersebut. Juga himbauan agar orangtua tidak mengorbankan kegiatan belajar anak-anaknya,” terang Kepala Bidang Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu, Drs Maulidiono MPd.
Sebab, esensi liburan sekolah, harusnya bisa dimanfaatkan oleh pihak sekolah sebagai pembelajaran untuk menciptakan konsekuensi yang telah disepakati oleh guru dan murid. Jadi guru dan murid bisa menentukan kesepakatan hukuman yang diberikan kepada pelanggar aturan. “Jika harus memberikan hukuman pada siswa yang terbukti membolos, itu juga tindakan yang positif,” jelasnya
Penetapan hari liburan itu juga dipertimbangkan dari segi psikologis anak. Semakin banyak libur, bukannya sebagai refreshing lagi, tapi akan memiliki dampak negatif juga. Siswa bisa lupa dengan pelajaran yang seharusnya tetap diingat-ingat. Oleh sebab itu, dalam kalender pendidikan juga telah diatur jumlah hari efektif dan liburan sesuai dengan kebutuhan siswa sendiri.
“Apalagi, para pelajar ini juga masih dalam tahap perkembangan, jadi perlu banyak pertimbangan untuk mengatur ritme kegiatan mereka,” ungkap imbuh Ketua PGRI Kota Batu dan ayah dua putra ini.
Meski banyak liburan panjang, hendaknya para orangtua dan guru mampu memberikan pelajaran tentang penggunaan waktu. “Waktu yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ini juga merupakan peran guru dalam membina dan mendidik anak,” pungkasnya. .lan-KP
www.koranpendidikan.com
Posted by
8:37 AM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar