Bunga Kehidupan sebuah blog membahas tentang pernik pernik kehidupan yang terfokus pada masalah pendidikan (The life flower one blog discussed about something that was interesting to the world of education)

Nici Sang Raja

Nici Sang Raja

Oleh Natasya 7e

Pada zaman dahulu kala di negeri Motawa, hiduplah seorang raja bernama Raja Moro. Sudah 45 tahun ia memimpin negeri Motawa. Raja Moro adalah raja yang sangat bijaksana. Seluruh rakyat di negeri Motawa sangat senang memiliki raja yang sangat bijaksana seperti Raja Motawa.
Raja Moro memiliki seorang anak lelaki yang bernama Morori. Sikap Morori tidak bijaksana seperti ayahnya, raja Moro. Ia selalu meminta hasil pertanian dan perkebunan milik warga di negeri Motawa. Tetapi, Morori tidak pernah menyadari bahwa ia telah dimata – matai oleh prajurit kesayangan ayahnya yaitu prajurit Nici. Prajurit Nici pun melaporkan kejadian itu kepada raja Moro.
Prajurit Nici berkata : ”Baginda raja, anak baginda baru saja meminta hasil pertanian dan perkebunan milik warga baginda.
Raja pun terkejut mendengar berita yang dibawakan oleh prajurit Nici. Raja Moro pun menyuruh prajurit Nici untuk memanggil anaknya untuk kembali ke kerajaan. “ Nici, panggilkan anakku dan suruh ia kembali ke istana!”
“ Baik raja akan saya laksanakan.”
Morori pun datang dan berkata kepada ayahnya.
“ Ada apa ayah memanggilku ?”
“Mengapa kamu meminta hasil pertanian dan perkebunan milik warga Motawa ?”
“ Aku tidak ingin ada warga yang kekayaannya melebihi kekayaan keluarga Moro!”
”Dengarlah anakku, Tuhan tidak pernah membeda – bedakan kita semua baik yang kaya maupun yang miskin!” Morori pun hanya tertunduk diam dan tidak berani menjawab.
Tapi ayahnya tidak heran akan perbuatan Morori karena ia sudah ditinggal ibunya sejak kecil sehingga ia merasa kekurangan kasih sayang dan berbuat seperti itu. Setelah dinasihati ayahnya Morori pun pergi.
Lama kelaamaan raja Moro tidak merasakan perubahan terjadi pada Morori. Yang raja dapatkan hanyalah berita mengenai perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan Morori.
Berkali – kali raja menasihati dan memarahi Morori agar ia dapat berubah. Tetapi, ia tidak pernah berubah raja pun tidak dapat berbuat apa – apa lagi.
Diam – diam Morori ternyata mendendam terhadap ayahnya sendiri dan tiba – tiba ia merencanakan sebuah ide yang sangat kejam. Morori berkata : “Aku tidak terima jika diperlakukan seperti ini terus menerus! Aku harus membalas perbuatan ayah!” Kemudia dia menyusun rencana untuk meracuni makan malam ayahnya.
Malam itu pun tiba. Morori pergi ke dapur dan memberikan racun tikus ke makanan ayahnya. Tapi, memang prajurit Nici sangat bisa dipercaya dan diandalkan, tidak ada perbuatan Morori yang tidak dilihat oleh prajurit Nici.
“ Akhirnya aku berhasil memasukan racun itu! Sebaiknya aku segera pergi dari tempat ini sebelum ada yang tahu!” kata Morori.
Morori pun langsung pergi. Setelah Morori pergi, prajurit Nici langsung mengganti makanan itu dengan makanan baru agar pelayan mengantarkan makanan yang bebas dari racun untuk raja Moro.
Prajurit Nici pun memberitahukan kepada raja Moro tentang perbuatan anaknya.
“ Raja, anakmu telah mendendam kepadamu dan ingin meracuni makanan milikmu. Tapi tenang, aku sudah mengganti makanan itu dengan makanan baru.”
“ Terima Kasih Nici engkau telah menyelamatkan nyawaku.”
“ Sama – sama baginda.”
Raja pun langsung menemui anaknya dan membuka semua perbuatannya sesuai laporan Nici.
“ Morori!!! tega sekali kamu ingin membunuh ayah kandungmu sendiri! Sekarang juga pergi kamu dari istana ini!”
Morori pun segera pergi dengan ketakutan.
Sebagai rasa terima kasih raja kepada prajurit Nici, raja Moro pun mengangkat Nici sebagai penggantinya yaitu sebagai raja negeri Motawa.
“ Nici, Kamulah yang berhak menggantikan tahtaku ini !”
“ Benarkah raja?”
“Tentu saja!”
Akhinya negeri Motawa pun damai dan sejahtera walaupun raja Mori telah digantikan oleh raja Nici sebagai pemimpin negeri Motawa.


Tamat


Posted by Health Care , Published at 1:42 PM and have 0 comments

Tidak ada komentar :