Oleh Aldian/7b
Zaman dahulu kala hiduplah seorang raja bersama putrinya yang bernama Putri Jelita di sebuah negeri yang bernama Negeri Impian dan seorang penyihir yang tinggal di sebuah hutan.
Pada suatu hari Putri Jelita berjalan-jalan ke hutan dengan para pengawal kerajaan dan mereka dihadang oleh sekawanan serigala. Para pengawal berusaha membunuh serigala, namun mereka semua tak kuasa mengalahkan serigala. Mendengar keributan di luar, sang putri keluar dari keretanya dan melihat apa yang terjadi. Begitu sang putri turun dari kereta, tiba-tiba ada yang memukul putri dari belakang. Ternyata yang memukul Putri Jelita adalah penyihir yang iri dengan kecantikan Putri Jelita. Penyihir itu langsung mengikat dan membawa Putri Jelita ke rumahnya.
“Sudah sadar rupanya,” kata penyihir.
“Si...si..apa Kau?” tanya Putri terbata-bata.
“Aku adalah penyihir yang akan membunuhmu tetapi tidak sekarang karena aku akan menggantikanmu pulang ke istana,” jawab sang penyihir.
Setelah berkata begitu, penyihir langsung mengubah dirinya menjadi Putri Jelita dan dia menyihir serigala menjadi para pengawal.
Sesampainya di istana, penyihir terkejut dan terpana akan kemegahan dan kemewahan istana Putri Jelita. Dia mulai keliling istana dan berhenti di taman istana. Saat dia memandangi dan menciumi semua bunga yang ada di taman, tiba-tiba pangeran dari negeri seberang menghampiri penyihir.
“Putri, akulah adalah teman lamamu dan sekaligus pangeran yang akan melamarmu. Maukah Kau menikah denganku?” kata sang pangeran.
“Teman lama?” kata penyihir agak terkejut.
“Iya. Apa Kau lupa, Putri?” tanya pangeran heran.
“Oh iya. Aku hanya bercanda kok,” kata penyihir ragu-ragu.
Mendengar nada suara penyihir, pangeran mulai ragu dan curiga. Oleh karena itu, pangeran langsung memerintahkan panglima kerajaan untuk menyelidiki Putri Jelita alias penyihir.
Keesokan harinya, panglima mulai menyelidiki dengan mengendap-endap ke kamar Putri Jelita dan mendengar suara dari dalam kamar.
“Hi....hi....hi, akhirnya aku mendapatkan apa yang Putri Jelita dapatkan. Istana mewah dan juga pangeran yang tampan.
Tanpa menunggu lama panglima langsung mendatangi pangeran untuk melaporkan apa yang didengar dari kamar Putri Jelita. Mendengar laporan itu, pangeran langsung mengajak panglima dan beberapa prajurit untuk mencari dan menemukan keberadaan Putri Jelita ke seluruh pelosok negeri. Selama dua hari mereka mencari namun tak menemukannya. Akhirnya pangeran memutuskan untuk mencari di hutan. Saat sampai di hutan, panglima langsung menunjuk sebuah rumah usang. Karena curiga dengan rumah usang itu, pangeran dan panglima beserta prajurit untuk mendatangi rumah itu. Saat masuk, pangeran terkejut karena ada seorang wanita yang terikat dan setelah didekati betapa terkejutnya sekaligus bahagia karena ternyata wanita itu adalah Putri Jelita. Pangeran langsung membawa Putri Jelita ke istananya.
“Di mana Aku?” tanya Putri Jelita.
“Tenanglah Putri. Putri ada di istana Pangeran,” kata pelayan.
“Lalu pangeran di mana?” tanya Putri lagi.
“Pangeran sedang membuat rencana untuk menangkap penyihir yang menyamar sebagai Putri Jelita di istana Putri,” jawab pelayan.
Di negeri Putri jelita, pangeran sedang melamar kembali Putri Jelita yang palsu dan akhirnya rencana pernikahan pun dibuat. Hari pernikahan pun tiba. Saat pangeran dan penyihir akan mengucapkan janji, tiba-tiba Putri Jelita asli datang dan langsung menghentikan pernikahan itu.
“Hentikan. Dia bukan Putri Jelita melainkan penyihir yang telah menjelma menjadi diriku,” teriak Putri Jelita.
“Si..si..apa Kau mengaku-aku Putri Jelita?” tanya penyihir gemetar.
“Pengawal, tangkap penyihir ini dan jebloskan ke dalam penjara!” perintah pangeran.
Setelah mengatakan itu, para pengawal langsung menangkap penyihir sedangkan pangeran mendekati Putri Jelita yang asli dan pesta pernikahan pun dilanjutkan. Segenap warga istana menyambut gembira. Pangeran dan Putri jelita hidup bahagia selama-lamanya.
Dari cerita di atas kita dapat belajar bahwa kejahatan lama-lama akan terbongkar. Kita juga belajar bahwa kita tidak boleh iri pada apa yang dimiliki orang lain karena Tuhan menciptakan kita dengan berbeda karunia dan talenta.
Tamat
Posted by
1:51 PM
and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar :
Posting Komentar