Selasa, Februari 02, 2010

Tanpa Lilin

Pada pagi
Pada untuk yang pertama mata ini terbuka
Darinya lesung hijau dedaunan
Mengatup diawang-awang.

Bukan waktu ataupun ruang
Yang mengizinkan mata ini berpeluk tatap
Namun kemarau panjang
Yang menjadikan diri ini haus tak bertuan.

Kendati mimpi
Sebagian dariku hanyut pergi dimalam gerimis itu
Dan kau biarkan saja senyummu menggantung
Dilangit-langit pintu.
Ada jerit terkapar diwajah malam
Ada selaksa rintik menengadah kubah lemangit tua
Tanpa lilin tanpa celah di sayap malam.

Rabusyahbana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar