Minggu, November 06, 2016

KETIKA ISLAM TERNISTA OLEH PARA PENISTA

Oleh Denny Siregar
Sejak kapan sebenarnya agama Islam dihina?
Agama Islam sudah dihina sejak munculnya hadis-hadis yang berserakan baik yang dinyatakan shahih maupun dhaif (terputus riwayatnya).
Hadis itu bukan ayat-ayat dalam Alquran. Tetapi berisi penuturan sahabat2 Nabi yang disampaikan oleh penyampai dari penyampai tentang segala perkataan, perbuatan bahkan riwayat Nabi Muhammad Saw dan menjadi hukum kedua sesudah Alquran.
Menarik melihat banyak hadis yang bertentangan dengan logika berfikir tetapi dijadikan kebenaran utama. Dan hadis-hadis yang dihukumi shahih tapi bertentangan dengan logika berfikir ini banyak yang dijadikan rujukan.
Sebagai contoh hadis bahwa orang tua Nabi Muhammad Saw kafir dan berada di neraka. Bagaimana akal bisa menerima kesucian Nabi tetapi sanggup menerima kabar kekafiran orangtua beliau ? Bukankah ini sangat menghina?
Ada lagi hadis yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw menikah dengan Aisyah ketika ia berusia 6-9 tahun. Bagaimana bisa manusia yang berkata bahwa Nabi dengan ahlak yang tinggi menjadi seorang pedofilia ? Bukankah ini juga menghina?
Nabi digambarkan suka perang, barbar dan haus darah pun dikabarkan oleh hadis pula dan diterima pula dengan membabi-buta. Betapa rusak akal manusia yang menerima sesuatu yang bertentangan, antara ahlak Nabi yang tinggi dan perilaku beliau yang dikabarkan melenceng.
Lucunya, ketika ada kartunis dari Perancis menggambarkan Nabi sesuai dengan apa yang mereka yakini itu, mereka juga yang marah dan membunuhnya. Meyakini hadis yang tidak masuk akal itu saja sudah menghina, ditambah mereka marah dan membunuh tambah lagi terhinanya.
Jadi, darimana sebenarnya sumber hinaan itu?
Jelas dari umat Nabi sendiri yang mempercayai propaganda penghancuran karakter Nabi Muhammad SAW yang begitu massif dan ditularkan berabad-abad.
Disinilah dibutuhkan akal dalam beragama, sebab tanpa akal sejatinya agama itu menjadikan manusia rusak perilakunya karena meyakini hal2 dengan penafsiran yang salah.
Sejarah Islam sudah banyak dirusak oleh tangan2 jahil dan jangan tambah dirusak dengan perilaku2 jahil..
Maaf memaafkan dalam Islam adalah wajib hukumnya. Tidak perlu berteriak "penista agama" ketika kelakuanmu sendiri ternyata menistakan agama..
"Jangan mencaci iblis secara terang-terangan, tetapi bersahabat dengannya di kesunyian.." Imam Ali as.
Sumber dennysiregar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar